Apa yang dimaksud dengan kimia kuantum?
Kimia kuantum adalah sebuah aplikasi mekanika
kuantum pada kimia. Kimia kuantum memungkinkan kita untuk memahami dan
memprediksi struktur, sifat dan mekanisme reaksi dari berbagai bahan. Untuk
keperluan ini, matematika menjadi alat bantu yang sangat penting. Pada masa
awal saat mekanika kuantum baru lahir dan dikembangkan, komputasi elektronik
belum tercipta sehingga ruang lingkup fenomena kimia di mana kimia kuantum
dapat diterapkan sangat terbatas. Akan tetapi, perkembangan yang cepat pada
alat komputasi modern dalam beberapa tahun terakhir ini telah memberikan
perluasan yang penting pada ruang lingkup kimia kuantum. Pada bagian ini, kita akan
melihat apa yang dapat dijelaskan dan diprediksi setelah kita mempelajari kimia
kuantum.
(1) Asal-usul dari sifat unsur kimia dapat
dijelaskan (lihat bagian: 2.5, 2.6, 6.1, 6.2)
Terdapat beberapa grup dari unsur-unsur yang
memiliki sifat yang sama: logam alkali dengan mudah kehilangan sebuah elektron
(sangat elektropositif), halogen cenderung untuk menerima elektron (sangat
elektronegatif), dan gas mulia bersifat inert. Meskipun karakter periodik dari
unsur dipelajari di sekolah menengah pertama atau atas, akan tetapi bagaimana
sifat-sifat dari unsur-unsur ini dapat diturunkan dari hukum-hukum alam tidak
dapat dijelaskan dengan tingkat pengetahuan pada sekolah lanjutan tersebut.
Terdapat penjelasan bahwa gas mulia bersifat inert karena memiliki konfigurasi
elektron yang stabil. Mengapa konfigurasi elektron dari gas mulia stabil? Pada
tahun 1962 ditemukan bahwa gas mulia dapat bereaksi dan membentuk senyawa,
meskipun fakta ini biasanya tidak diberikan pada tingkat sekolah lanjutan.
Bagaimana bisa sebuah gas mulia yang inert dapat bereaksi? Apakah ada suatu
kondisi tertentu bagi kereaktifannya? Asal-usul dari sifat dan karakter dari
unsur kimia termasuk sifat kereaktifan yang misterius dari gas mulia dapat
dipahami dengan mekanika kuantum.
(2) Dapat memprediksi struktur molekul (lihat
bagian: 4.4, 5.4-5.7) Dalam semua buku teks kimia untuk sekolah lanjutan, gambar dari struktur molekul seperti yang terdapat dalam Gambar 1.1 dapat ditemui. Struktur-struktur ini ditentukan berdasarkan studi eksperimental. Struktur rangka seperti tetrahedron pada metana, segitiga pada air dan heksagon dengan 6 ikatan CH yang ekivalen yang membentuk benzen, semuanya sangat menarik. Mengapa metana tidak membentuk struktur silang? Mengapa air tidak linier? Mengapa benzen memiliki ikatan CC dan juga CH semua dengan panjang ikatan yang sama? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu dapat dijawab dengan kimia kuantum. Panjang ikatan dan sudut-sudutnya dapat diperoleh dengan perhitungan-perhitungan kimia kuantum.
Gambar 1.1 Struktur rangka dari berbagai
molekul. Angka-angka yang terdapat dalam gambar adalah panjang ikatan dalam nm
dan sudut ikatan dalam derajat.
(3) Dapat memprediksi spektra dari molekul (lihat
bagian: 4.4)
Kita dapat melihat gambaran yang jelas dari karakter
warna dari berbagai material dalam buku teks untuk sekolah lanjutan. Gambar
yang berwarna pada TV sebenarnya juga produk kimia yang dikontrol secara
elektrik, yang disebut dengan kata lain sebagai gelombang elektromagnetik.
Mekanisme bagaimana suatu warna dapat terjadi dalam larutan dan padatan yang
mengandung molekul dan ion dapat dipahami dengan kimia kuantum. Panjang
gelombang dari gelombang infra merah dan radiasi gelombang mikro yang diserap
dan dipancarkan oleh air dan molekul karbon monoksida dapat dihitung dengan
teori kimia kuantum. Dengan membandingkan spektra yang teramati dalam ruang
antar bintang dengan perhitungan kimia kuantum kita dapat mengidentifikasi
molekul apa yang menghasilkan spektra tersebut.
(4) Panas dari suatu reaksi dapat diprediksi
(bagian: 4.4)
Panas yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia tidak
perlu diturunkan dari beberapa data reaksi termasuk untuk senyawa yang
berhubungan dan dengan menggunakan penjumlahan konstanta panas dengan
menggunakan hukum Hess. Tanpa data eksperimental, panas dari suatu reaksi kimia
dapat diperoleh dengan perhitungan menggunakan kimia kuantum.
(5) Apa yang akan dihasilkan dan bagaimana reaksi
tersebut akan berlangsung dapat diprediksi (lihat bagian: 6.3, 6.4).
Skema reaksi I
(Atom-atom terluar adalah atom H)
Senyawa vinyl yang memiliki ikatan ganda dapat
melakukan reaksi tambahan atau melanjutkan proses polimerisasi, sebagaimana
dapat dilihat pada buku teks kimia di sekolah lanjutan. Polietilen dan
polibutadien adalah produk hasil polimerisasi dari monomer unit tunggal etilen
dan butadien. Pada tahun 1928, ditemukan bahwa campuran antara etilen dan
butadien akan membentuk hasil reaksi yang unik yaitu cincin sikloheksen (lihat
skema reaksi I). Reaksi tersebut sangat penting untuk mendapatkan cincin dengan
6 anggota karbon, karena reaksi mudah terjadi untuk menghasilkan produk yang
dihasilkan secara selektif tanpa menggunakan reaktan yang tidak berguna.
Mengapa molekul etilen tidak mudah bereaksi satu sama lain untuk menghasilkan
cincin siklobutan dengan 4 anggota (lihat skema reaksi II)? Penjelasannya dapat
diperoleh dari teori kimia kuantum.
Selanjutnya, kedua jenis cincin hasil reaksi (A) dan
(B) pada skema reaksi II dapat diasumsikan diproduksi dari turunan etilen dan
butadien yang mana sebuah atom hidrogen digantikan oleh sebuah grup formil
(-CHO) dan grup metoksi (-CHO3). Akan tetapi, hanya (A) yang dapat diproduksi
dalam reaksi yang riil. Jika beberapa produk dihasilkan, kita perlu melakukan
usaha untuk memisahkan satu dengan lainnya dengan konsekuensi kehilangan
reaktan dalam jumlah yang berarti. Karenanya, sebuah reaksi yang menghasilkan
hanya satu produk adalah hal yang sangat berguna dalam reaksi kimia. Kimia
kuantum dapat memberikan desain teoritis bagi sebuah skema reaksi untuk
menghasilkan produksi yang selektif dari senyawa-senyawa.
Skema reaksi II
(Ikatan CH tidak digambarkan)
Contoh-contoh di atas adalah sebagian kecil dari
aplikasi yang luas dari kimia kuantum. Perkembangan terakhir dalam instrumen
komputasi dengan cepat melebarkan jangkauan aplikasi kimia kuantum. Matematika
dan metoda komputasi untuk kimia kuantum telah dikembangkan pada berbagai
tingkat. Pada abad ke-21, jangkauan aplikasi kimia kuantum akan dikembangkan
secara berkelanjutan termasuk pada bidang-bidang yang belum disentuh oleh kimia
kuantum.
sumber :
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_kuantum/teori_kuantum_dan_persamaan_gelombang/apa-yang-dimaksud-dengan-kimia-kuantum/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar